Senin, 21 Maret 2016

Sungai Juga Teman, Mendidik Anak Menyukai Ikan dan Menjaga Sungai





Sungai memang memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, hal ini tidak terlepas dari kebutuhan makhluk hidup akan air. Sungai diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan alam, sungai menjadi sumber kehidupan bagi aneka jenis makhluk hidup air, seperti berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan biota air lainnya.


Tulisan didepan area Air Mancur Teras Cikapundung Yang berarti
“ Ibu harus dihormati Bandung harus disanjung,
mari kita sayangi Cikapundung yang agung”

Sadar akan pentingnya pentingnya sungai dan biota air untuk kehidupan masyarakat, PicuPacu Creative Children Community mengadakan sebuah acara bertajuk “Sungai Juga Temanku” pada Minggu 20 Maret 2016 tadi pagi di Taman Teras Cikapundung, Babakan Siliwangi. Acara ini ditujukan untuk anak-anak Play Group, Taman Kanak-kanak, dan SD. Selama acara para peserta didampingi oleh orang tua dan guru serta Kakak Panitia.



­Banner acara “ Sungai Juga Temanku”
Taman Teras Cikapundung sendiri memiliki tiga zona wisata, yang pertama Area air mancur yang bisa mengikuti alunan lagu. Kedua adalah Amphiteater yang berfungsi untuk pertunjukan acara musik atau pergelaran seni lainnya. Yang terakhir area kolam yang dihiasi oleh patung kura-kura yang menjadi tempat konservasi ikan khas Sungai Cikapundung, selain itu sungainya juga bisa dipakai tempat untuk rafting yang dikelola oleh Komunitas Cikapundung.


Area kolam patung kura-kura

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNPAD Dr. Ir. Iskandar, M.Si. pada sambutan pembukaan acara ini menyatakan, “Kota Bandung dilalui oleh beberapa sungai antara lain Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung Selatan sangat rentan terhadap masalah banjir. Banjir pun terjadi tidak hanya karena keadaan geografis, tapi juga karena kelalaian manusia yang sering membuang sampah ke sungai.

Pada sekitar tahun 60-an dan 70-an, area sungai Cikapundung memiliki air yang sangat jernih, sehingga sering digunakan oleh anak-anak untuk bermain dan berenang. Saat ini, area hulu masih cukup bersih, namun area hilir sudah sangat tercemar sehingga jangankan untuk tempat bermain anak-anak, untuk biota air pun mustahil bisa bertahan hidup. Oleh karena itu sebagai warga yang baik, merupakan tugas kita untuk menjaga agar sungai tetap bersih. Melalui acara ini pula para peserta diajak untuk lebih peduli terhadap sungai dan biota air lainnya.

Setelah acara pembuka berupa sambutan-sambutan, acara ini dilanjutkan dengan penampilan Marching Band dari SDN Asmi Bandung, mereka membawakan beberapa lagu salah satunya lagu Halo Halo Bandung, para pengunjung ikut bernyanyi ketika lagu ini dimainkan.



Dosen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNPAD pun hadir dan memberikan pengenalan singkat kepada anak-anak tentang ikan air tawar dan ikan air laut, anak-anak sangat antusia menyebutkan nama ikan-ikan yang sering mereka makan.

Para peserta juga dihibur dengan dongeng yang dibawakan oleh Kak Andi Asfandiyar sebagai founder PicuPacu Creative Children Community. Selain itu, peserta pun mengikuti acara menggambar bersama, mereka mewarnai kertas berbentuk ikan yang diberikan oleh panitia.


Hasil gambar para peserta pada kertas berbentuk ikan dipajang di Area Amphiteater Teras Cikapundung

Acara ini pun ditutup dengan pelepasan ikan ke Sungai Cikapundung, para peserta didampingi orang tua dan panitia melepas ikan yang mereka bawa ke sungai, panitia dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNPAD ikut melepaskan ikan khas Cikapundung diantaranya Ikan Nilem dan Ikan Beureum Panon.


Peserta melepaskan ikan ke Sungai Cikapundung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar