Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Februari 2016

Kucing dan tikus





“Man, kalau sudah makannya, cepet ganti baju, Kamu tidak akan pergi ngaji ??, lihat tuh sudah jam satu... .”

“ .... .”

“MAANN !!!, kalau Mamah sedang ngajak ngomong itu dijawab !!!”, Mamah sewot, tangannya tengah asyik memasang puluhan paku kecil di kerudung.

“Hakit ghighi Maaahhh ... “, jawab ku sambil menarik bibirku memperlihatkan gigi taring sebelah kanan atas yang sudah sejak tiga hari yang lalu goyang, gusinya mulai bengkak tidak enak rasanya.

Setiap hari sepulang sekolah dari senin sampai sabtu aku harus berangkat sekolah agama, ke Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhlas yang terletak di desa sebelah, masuk setengah dua siang pulang pulang jam tiga sore. Pulang pergi jalan kaki melewati rumah-rumah dan pesawahan, tiga puluh menit perjalanan. Entah berapa kilometer jauhnya, tidak pernah sempat ngitung, sepulang ngaji Aku selalu bergegas pulang karena pukul empat sore Aku harus nonton serial favoritku, Robo rider , jangan sampai kelewat.

Selasa, 09 Februari 2016

Dia Adalah Dwi





Hari ini Ibu Rita wali kelas ku tidak hadir, anak bungsunya diare dan harus dirawat di rumah sakit, kami sekelas berbahagia, jahat. Tapi sebagai gantinya, Ibu Rita sudah menyiapkan banyak tugas, kami sekelas bersedih, karma.

“Nomer 6 cara ngerjainnya gimana sih, Man ?,”tanya Dwi.

Jam pelajaran terakhir malah harus mengerjakan tugas matematika, tiga puluh pertanyaan harus dijawab dalam waktu satu jam, yang sudah selesai boleh pulang duluan. Tidak ada seorang pun yang mengawasi, teman-teman sudah tidak duduk di bangku mereka masing-masing, mereka semua berburu jawaban di bangku anak-anak pintar agar bisa cepat pulang, di bangkuku salahsatunya, tentu saja.

“Nomer 6 yaa, “ aku berfikir sejenak sambil membuka-buka halaman buku tugasku,  “jawabannya .. ,”

Selasa, 02 Februari 2016

Jalu





Sore itu Aku sedang asyik memindah-mindah saluran TV berharap ada acara yang cukup seru untuk ditonton, Robo Rider belum tayang masih satu jam lagi. Mamah sedang sibuk didapur sepertinya sedang masak, Aku tidak yakin. Bapak ada di halaman belakang rumah mungkin sedang memberi makan ayam dan bebek peliharaannya, Aku tidak perduli.
"Man !!,Bantuin Si Bapak tuhpegangin si Jalu," tiba-tiba saja Mamah sudah ada disampingku.
"Pegangin Si Jalu ?," beribu tanya tiba-tiba saja muncul dipikiranku saking banyaknya sampai membuat Aku bingung harus bertanya apa lagi pada Mamah. Aku bergegas menuju halaman belakang untuk mencari tahu.

Selasa, 26 Januari 2016

Petir

Tik Tik Tiikk

Bunyi hujan diatas genting

Airnya turun tidak terkira

Cobalah tengok ,,

Cobalah tengok Aku yang sedang termenung di balik jendela menatap ke halaman rumah yang diguyur hujan sejak tadi siang. Sesekali kulihat anak-anak kecil berlarian tanpa baju bermain air hujan, sepertinya menyenangkan. Aku? bermain hujan seperti mereka?, tidak, aku sudah besar, kelas lima SD, aku tidak mungkin bermain hujan seperti bocah-bocah itu walaupun memang ingin. Kalaupun aku bisa bermain diluar saat hujan belum tentu aku bisa pulang masuk kerumah dengan mudah, paling tidak aku harus merasakan 4-5 kali sentilan dan ceramah panjang mamah ku dulu sebagai syarat memasuki rumah, lebih baik jangan.

Sabtu, 23 Januari 2016

Air





Pukul 5 pagi hari, sebelum matahari muncul aku harus sudah bangun karena ibu sudah lebih dulu bangun. Aku pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu, ia tak sepenuhnya kamar mandi karena kadang dipakai ibu mencuci baju, aku kencing, ibu mencuci piring-piring kotor dan lain-lain, bisa dibilang ini salah satu ruang kerja Ibu. Segera aku kembali ke kamar, membentangkan sajadah dan memulai sholat shubuh agar tidak dimarahin ibu.

Sebut saja aku Iman, kali ini usiaku sebelas tahun dan duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, kadang aku duduk di mejanya juga sihbiar keliatan keren. Beginilah kegiatan ku dipagi hari sebelum berangkat sekolah, salah satu yg cukup berat adalah menuhin tong air.

"Sluurrrrr,,,, PLAKK !!," ember melaju ke dasar sumur. Suaranya nyaring, Aku suka.
"PELAN-PELAN NIMBA AIRNYA!!," Ibu sewot. Aku mengangguk dan besok mengulanginya lagi