Selasa, 08 Maret 2016

Meningkatkan Minat Membaca Pada Remaja

            Membaca dan menulis merupakan dua aktifitas berbeda namun sulit untuk dipisahkan. Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Sementara menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Jadi bisa disimpulkan bahwa membaca merupakan proses menyerap ilmu dari sebuah rulisan sementara menulis merupakan proses menumpahkan pemahaman kepada bentuk tulisan agar bisa dipelajari atau dipahami oleh orang lain.

            Banyak yang mengatakan bahwa minat membaca dan menulis masyarakat indonesia sangatlah kurang. Menurut kepala Badai bahasa Privinsi Jawa Barat Bapak Drs. Muh. Abdul Khak, M.Hum menegaskan bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar, melalui wawancara telepon beliau mengatakan,"Kalau dikatakan minat membaca menurun mungkin yang menurun itu dalam konteks yang berbeda,maksudnya begini bacaan yang mana yang menurun itu?, tapi kalau untuk bacaan-bacaan yang bersifat hiburan menurut pengamatan Saya tidak menurun, tapi mungkin bacaan-bacaan yang sifatnya serius, yang bersifat keilmuan mungkin itu yang tidak terlalu menggembirakan." Hal ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri, kalau dikaitkan dengan perkembangan teknologi informasi dengan hadirnya internet dan media sosial dimana berbagai macam artikel bisa diakses dengan cepat maka masyarakat lebih memilih internet untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka, "kalau yang dimaksud minat membaca itu membaca buku apalagi bukunya itu buku serius yaa mungkin memang menurun, tapi kalau membaca secara umum, setiap oarang  kalau di bandara dimana-mana pun selalu membaca, di tempat-tempat umum orang-orang selalu memegang hape, memegang hape itu membaca juga, walaupun bukan membaca dalam konteks bacaan portal berita tapi tetap orang-orang itu membaca."




            Sedangkan untuk menulis sama hal nya dengan membaca, kembali ke kebutuhan masyarakat atau pribadi masing-masing maksudnya keuntungan apa yang di dapat dari tulisan yang dia buat. Khusus untuk rendahnya minat menulis remaja, Bapak Abdul mengatakan,"kalau pun misalnya jumlah tulisan buku-buku anak nggak tinggi mungkin yaa karena memang secara kebutuhan mereka mungkin energi mereka masih dipakai untuk kegiatan yang lain misalnya karena di sekolahnya juga tugasnya banyak, ada tuntutan harus ini, harus itu dan seterunya, les ini, les itu dan seterusnya ," hal ini yang menurut Bapak Abdul mengakibatkan remaja kelihatannya memiliki minat menulis yang rendah.

            Dengan minimnya minat membaca buku keilmuan bisa berdampak serius untuk masa depan remaja khususnya dan negara secara umum. Menurut Bapak Abdul tidak apa-apa memaksa anak untuk membaca karena anak-anak itu masih belum tau apa yang mereka butuhkan, oleh karena itu tugas kita sebagai orang dewasa yang sudah lebih banyak tahu untuk mengarahkan mereka.

            Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat sendiri banyak mengadakan kegiatan yang mengarah ke literasi baik untuk anak dan guru, bahkan pelatihan membaca tingkat dasar yang diberikan pada remaja-remaja di pelosok daerah yang masih belum bisa membaca seperti yang baru-baru dilaksanakan di Gunung Ciremai Kuningan. Untuk mereka yang sudah bisa membaca dan menulis Balai Bahasa sering mengadakan kegiatan lomba-lomba atau pun pelatihan untuk guru dalam memahami tulisan agar mereka  bisa lebih baik lagi dalam penyampaian informasi kepada anak didiknya.

Untuk meningkatkan minat membaca dan menulis Bapak Abdul Khak memberikan masukan agar memperkenalkan anak kepada buku secara perlahan dan bertahap untuk menciptakan iklim membaca yang baik sesuai dengan usia, sosial dan tingkat perkembangan emosional mereka, mulai dari bacaan yang sifatnya ringan terlebih dahulu, lalu bertahap menuju bacaan yang lebih berat. Bisa juga mencoba membawa anak ke tempat bacaan besar misalkan perpustakaan atau toko buku di mall-mall besar, sehingga setelah terbiasa dan kebutuhan akan bacaan semakin meningkat maka minat membaca pun ikut meningkat, bukan hanya sebatas membaca buku yang bersifat hiburan namun nantinya bisa juga mendapat wawasan hidup dalam arti yang sesunggunya.


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar