Sungai memang
memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, hal ini tidak terlepas dari
kebutuhan makhluk hidup akan air. Sungai diibaratkan sebagai urat nadi
kehidupan alam, sungai menjadi sumber kehidupan bagi aneka jenis makhluk hidup air, seperti
berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan biota air lainnya.
Tulisan didepan area Air Mancur
Teras Cikapundung Yang berarti
“ Ibu harus dihormati Bandung
harus disanjung,
mari kita sayangi Cikapundung
yang agung”
Sadar akan pentingnya
pentingnya sungai dan biota air untuk kehidupan masyarakat, PicuPacu Creative
Children Community mengadakan sebuah acara bertajuk “Sungai Juga Temanku” pada
Minggu 20 Maret 2016 tadi pagi di Taman Teras Cikapundung,
Babakan Siliwangi. Acara ini ditujukan untuk anak-anak Play Group, Taman
Kanak-kanak, dan SD. Selama acara para peserta didampingi oleh orang tua dan
guru serta Kakak Panitia.
Banner acara “ Sungai Juga Temanku”
Taman Teras Cikapundung sendiri memiliki tiga
zona wisata, yang pertama Area air mancur yang bisa
mengikuti alunan lagu. Kedua adalah
Amphiteater yang berfungsi untuk pertunjukan acara musik atau pergelaran seni lainnya.
Yang terakhir area kolam yang dihiasi oleh patung kura-kura yang menjadi tempat
konservasi ikan khas Sungai Cikapundung, selain itu sungainya juga bisa dipakai
tempat untuk rafting yang
dikelola oleh Komunitas Cikapundung.
Area kolam patung kura-kura
Dekan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan (FPIK) UNPAD Dr. Ir. Iskandar, M.Si.
pada sambutan pembukaan acara ini menyatakan, “Kota Bandung dilalui
oleh beberapa sungai antara lain Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak
sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai
Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung Selatan sangat rentan terhadap
masalah banjir”. Banjir pun terjadi tidak hanya
karena keadaan geografis, tapi juga karena kelalaian manusia yang sering
membuang sampah ke sungai.
Pada
sekitar tahun 60-an dan 70-an, area sungai Cikapundung memiliki air yang sangat
jernih, sehingga sering digunakan oleh anak-anak untuk bermain dan berenang.
Saat ini, area hulu masih cukup bersih, namun area hilir sudah sangat tercemar
sehingga jangankan untuk tempat bermain anak-anak, untuk biota air pun mustahil
bisa bertahan hidup. Oleh karena itu sebagai warga yang baik, merupakan tugas
kita untuk menjaga agar sungai tetap bersih. Melalui acara ini pula para
peserta diajak untuk lebih peduli terhadap sungai dan biota air lainnya.
Setelah
acara pembuka berupa sambutan-sambutan, acara ini dilanjutkan dengan penampilan
Marching Band dari SDN Asmi Bandung, mereka membawakan beberapa lagu salah
satunya lagu Halo Halo Bandung, para pengunjung ikut bernyanyi ketika lagu ini
dimainkan.
Dosen
dari Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNPAD pun hadir dan memberikan
pengenalan singkat kepada anak-anak tentang ikan air tawar dan ikan air laut,
anak-anak sangat antusia menyebutkan nama ikan-ikan yang sering mereka makan.
Para
peserta juga dihibur dengan dongeng yang dibawakan oleh Kak Andi Asfandiyar
sebagai founder PicuPacu Creative Children Community. Selain itu, peserta pun
mengikuti acara menggambar bersama, mereka mewarnai kertas berbentuk ikan yang
diberikan oleh panitia.
Hasil
gambar para peserta pada kertas berbentuk ikan dipajang di Area Amphiteater Teras Cikapundung
Acara ini pun ditutup
dengan pelepasan ikan ke Sungai Cikapundung, para peserta didampingi orang tua
dan panitia melepas ikan yang mereka bawa ke sungai, panitia dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan (FPIK) UNPAD ikut melepaskan ikan khas
Cikapundung diantaranya Ikan Nilem dan Ikan Beureum Panon.
Peserta melepaskan ikan ke Sungai Cikapundung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar