Membaca
dan menulis merupakan dua aktifitas berbeda namun sulit untuk dipisahkan.
Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan menginterpretasi yang dilakukan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam
media tulisan. Sementara menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan
atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Jadi bisa
disimpulkan bahwa membaca merupakan proses menyerap ilmu dari sebuah rulisan
sementara menulis merupakan proses menumpahkan pemahaman kepada bentuk tulisan
agar bisa dipelajari atau dipahami oleh orang lain.
Banyak
yang mengatakan bahwa minat membaca dan menulis masyarakat indonesia sangatlah
kurang. Menurut kepala Badai bahasa Privinsi Jawa Barat Bapak Drs. Muh. Abdul
Khak, M.Hum menegaskan bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar, melalui wawancara
telepon beliau mengatakan,"Kalau dikatakan minat membaca menurun mungkin
yang menurun itu dalam konteks yang berbeda,maksudnya begini bacaan yang mana
yang menurun itu?, tapi kalau untuk bacaan-bacaan yang bersifat hiburan menurut
pengamatan Saya tidak menurun, tapi mungkin bacaan-bacaan yang sifatnya serius,
yang bersifat keilmuan mungkin itu yang tidak terlalu menggembirakan." Hal
ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri, kalau dikaitkan dengan
perkembangan teknologi informasi dengan hadirnya internet dan media sosial
dimana berbagai macam artikel bisa diakses dengan cepat maka masyarakat lebih
memilih internet untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka, "kalau yang
dimaksud minat membaca itu membaca buku apalagi bukunya itu buku serius yaa
mungkin memang menurun, tapi kalau membaca secara umum, setiap oarang kalau di bandara dimana-mana pun selalu
membaca, di tempat-tempat umum orang-orang selalu memegang hape, memegang hape
itu membaca juga, walaupun bukan membaca dalam konteks bacaan portal berita
tapi tetap orang-orang itu membaca."
Sedangkan
untuk menulis sama hal nya dengan membaca, kembali ke kebutuhan masyarakat atau
pribadi masing-masing maksudnya keuntungan apa yang di dapat dari tulisan yang
dia buat. Khusus untuk rendahnya minat menulis remaja, Bapak Abdul
mengatakan,"kalau pun misalnya jumlah tulisan buku-buku anak nggak tinggi
mungkin yaa karena memang secara kebutuhan mereka mungkin energi mereka masih
dipakai untuk kegiatan yang lain misalnya karena di sekolahnya juga tugasnya
banyak, ada tuntutan harus ini, harus itu dan seterunya, les ini, les itu dan
seterusnya ," hal ini yang menurut Bapak Abdul mengakibatkan remaja
kelihatannya memiliki minat menulis yang rendah.
Dengan
minimnya minat membaca buku keilmuan bisa berdampak serius untuk masa depan
remaja khususnya dan negara secara umum. Menurut Bapak Abdul tidak apa-apa
memaksa anak untuk membaca karena anak-anak itu masih belum tau apa yang mereka
butuhkan, oleh karena itu tugas kita sebagai orang dewasa yang sudah lebih
banyak tahu untuk mengarahkan mereka.
Balai
Bahasa Provinsi Jawa Barat sendiri banyak mengadakan kegiatan yang mengarah ke
literasi baik untuk anak dan guru, bahkan pelatihan membaca tingkat dasar yang
diberikan pada remaja-remaja di pelosok daerah yang masih belum bisa membaca
seperti yang baru-baru dilaksanakan di Gunung Ciremai Kuningan. Untuk mereka
yang sudah bisa membaca dan menulis Balai Bahasa sering mengadakan
kegiatan lomba-lomba atau pun pelatihan untuk guru dalam memahami tulisan agar
mereka bisa lebih baik lagi dalam
penyampaian informasi kepada anak didiknya.
Untuk meningkatkan minat
membaca dan menulis Bapak Abdul Khak memberikan masukan agar memperkenalkan
anak kepada buku secara perlahan dan bertahap untuk menciptakan iklim membaca
yang baik sesuai dengan usia, sosial dan tingkat perkembangan emosional mereka,
mulai dari bacaan yang sifatnya ringan terlebih dahulu, lalu bertahap menuju
bacaan yang lebih berat. Bisa juga mencoba membawa anak ke tempat bacaan besar
misalkan perpustakaan atau toko buku di mall-mall besar, sehingga setelah
terbiasa dan kebutuhan akan bacaan semakin meningkat maka minat membaca pun
ikut meningkat, bukan hanya sebatas membaca buku yang bersifat hiburan namun
nantinya bisa juga mendapat wawasan hidup dalam arti yang sesunggunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar