Sabtu, 23 Januari 2016

Air





Pukul 5 pagi hari, sebelum matahari muncul aku harus sudah bangun karena ibu sudah lebih dulu bangun. Aku pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu, ia tak sepenuhnya kamar mandi karena kadang dipakai ibu mencuci baju, aku kencing, ibu mencuci piring-piring kotor dan lain-lain, bisa dibilang ini salah satu ruang kerja Ibu. Segera aku kembali ke kamar, membentangkan sajadah dan memulai sholat shubuh agar tidak dimarahin ibu.

Sebut saja aku Iman, kali ini usiaku sebelas tahun dan duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, kadang aku duduk di mejanya juga sihbiar keliatan keren. Beginilah kegiatan ku dipagi hari sebelum berangkat sekolah, salah satu yg cukup berat adalah menuhin tong air.

"Sluurrrrr,,,, PLAKK !!," ember melaju ke dasar sumur. Suaranya nyaring, Aku suka.
"PELAN-PELAN NIMBA AIRNYA!!," Ibu sewot. Aku mengangguk dan besok mengulanginya lagi



Sambil menuhin tong air, aku pun harus menyiram tanaman milik Ayah, Aku lebih sering memanggilnya Bapak. Bapak senang berkebun, halaman rumah dipenuhi dengan bunga dan tanaman-tanaman yang sebagian besar ditanam di pot-pot yang terbuat dari barang-barang bekas dari mulai ember bekas sampai kaleng cat, Bapak ku memang rajin, tapi karena beliau sibuk maka akulah yang secara otomatis ditunjuk sebagai gantinya. Aku nggak bisa mengelak, bagian bermain air ini ga bisa dilewatkan.

Hanya itu?, tentu tidak. Setelah itu aku masih harus mengepel lantai yang basah karena tadi aku main air. Belum tentu bersih, tapi yang penting jangan terlalu basah nanti kena marah lagi. Capek ?, tentu saja, tapi sebagai anak yang baik dan sholeh aku harus melakukan semua ini demi membantu orang tua.

Pukul 7 pagi lebih, aku baru datang ke sekolah, pintu kelas sudah tertutup tidak boleh dulu masuk, sudah berkali-kali aku terlambat datang ke sekolah, alasan apapun tidak diterima oleh Bu Guru.



Bandung,22 Januari 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar