Selasa, 26 Januari 2016

Petir

Tik Tik Tiikk

Bunyi hujan diatas genting

Airnya turun tidak terkira

Cobalah tengok ,,

Cobalah tengok Aku yang sedang termenung di balik jendela menatap ke halaman rumah yang diguyur hujan sejak tadi siang. Sesekali kulihat anak-anak kecil berlarian tanpa baju bermain air hujan, sepertinya menyenangkan. Aku? bermain hujan seperti mereka?, tidak, aku sudah besar, kelas lima SD, aku tidak mungkin bermain hujan seperti bocah-bocah itu walaupun memang ingin. Kalaupun aku bisa bermain diluar saat hujan belum tentu aku bisa pulang masuk kerumah dengan mudah, paling tidak aku harus merasakan 4-5 kali sentilan dan ceramah panjang mamah ku dulu sebagai syarat memasuki rumah, lebih baik jangan.

Sabtu, 23 Januari 2016

Air





Pukul 5 pagi hari, sebelum matahari muncul aku harus sudah bangun karena ibu sudah lebih dulu bangun. Aku pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu, ia tak sepenuhnya kamar mandi karena kadang dipakai ibu mencuci baju, aku kencing, ibu mencuci piring-piring kotor dan lain-lain, bisa dibilang ini salah satu ruang kerja Ibu. Segera aku kembali ke kamar, membentangkan sajadah dan memulai sholat shubuh agar tidak dimarahin ibu.

Sebut saja aku Iman, kali ini usiaku sebelas tahun dan duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, kadang aku duduk di mejanya juga sihbiar keliatan keren. Beginilah kegiatan ku dipagi hari sebelum berangkat sekolah, salah satu yg cukup berat adalah menuhin tong air.

"Sluurrrrr,,,, PLAKK !!," ember melaju ke dasar sumur. Suaranya nyaring, Aku suka.
"PELAN-PELAN NIMBA AIRNYA!!," Ibu sewot. Aku mengangguk dan besok mengulanginya lagi